HONDA SAFETY FIRST
TEKNOLOGI KESELAMATAN AKTIF MOBIL HONDA
Peranti safety
aktif adalah komponen keamanan yang diatur oleh perangkat elektronik
/computer , teknologi yang di gunakan untuk tingkat keselamatan lebih
baik untuk semua type mobil mewah khususnya HONDA adalah Vehicle Stability Assist (VSA) yaitu komponen yang memang sudah menjadi pelengkap standar kendaraan
Selanjutnya perangkat kedua adalah peranti yang merupakan tidak diatur dengan menggunakan computer/elektronik dikenal dengan Supplementary Restraint System
(SRS), yaitu peranti tambahan yang membantu meningkatkan keselamatan
selama berkendara, sedangkan ABS,EBD dan BAS sudah mulai banyak
digunakan dan jadi pelengkap system keamanan standar, terutama untuk
kendaraan kelas premium
Berikut adalah penjelasan beberapa perangkat keselamatan pada mobil yang juga di gunakan sebagai perangkat standar mobil Honda :
EBD (Electronic Brake Distribution)
Pada umumnya
perangkat ini terkabung dengan ABS, berfungsi untuk mengatur aliran
minyak rem sesuai dengan tekanan pada putaran roda, dilakukan bias pada
ban depan kiri, kanan atau depan belakang, ilustrasinya seperti berikut
pada saat mobil berjalan dan pedal rem ditekan maka bobot kendaraan
sebesar 70% akan pindah ke depan tentu kerja rem depan harus lebih keras
ketimbang belakang, untuk mengatur distribusi kerja gaya pengereman
depan lebih maksimal di gunakanlah peranti EBD ini, tidak hanya bobot
depan belakang, tetapi sisi kiri dan kanan juga bias, contoh jika sisi
kiri jalan berada diatas permukaan licin sedangkan roda sebelah kanan
tidak, saat pengereman computer akan mengatur kerja rem sesuai
kebutuhan, atau misalnya saat belok kekanan ban sebelah kiri akan
berputar lebih banyak dibanding roda kanan, maka pada bagian ban yang
berputar lebih banyak akan direm lebih kuat, jadi dapat menghindari
gejala oversteering/understeering makan mobil akan tetap stabil
pengendaliannya,
ABS (Antilock Braking System)
ABS sebagai
perangkat masuk dalam system pengereman kendaraan, sesuai dengan namanya
peranti ini berkerja mencegah terjadinya rem mengunci saat pedal rem
ditekan dalam-dalam, supaya gaya traksi pada ban ke permukaan jalan
tetap ada dan tidak selip, sehingga roda masih bias di arahkan untuk
mencegah kecelakaan , jadi tidak perlu dimelakukan push release
remseperti rem tanpa ABS, jadi biarkan systemnya yang berkerja, pada
system rem konvensional yang biasa jika rem diinjak mendadak, ban akan
mengunci akibatnya permukaan ban akan mengunci dan mengakibatkan selip
dan menyebabkan mobil meluncur tidak dapat dikendalikan, meski kemudi di
gerakan ke kiri/kanan mobil tetap akan meluncur ke depan, berbeda jika
menggunakan ABS saat darurat atau panic braking pengemudi hanya perlu
menginjak dalam-dalam pedal rem, efeknya pedal akan terasa bergetar dan
bunyi terdengar ke kabin, itu akibat aliran minyak rem yang dibuka dan
ditutup tiap 1 detik 8x buka tutup brake pad, efeknya brake pad/kampas
rem menjepit dan melepas disk brake, semua terjadi dalam waktu sangat
cepat, keuntungannya ban tidak akan selip dan arah kendaraan masih bisa
dikendalikan, jadi jangan dianggap saat panic braking/melakukan rem
secara mendadak terjadi getaran di pedal rem jangan dianggap ada
kerusakan di roda/rem mobil, bahkan itu membuktikan peranti ABS pada
mobil berkerja sangat baik, apabila pedal diinjak dalam-dalam tidak
terasa getaran diharapkan segera melakukan permeriksaan ke bengkel
kemungkinan ada masalah di system ABSnya
BAS (Brake Assist System)
BAS merupakan
peranti yang bergabung dengan ABS berfungsi untuk menambah tekanan
pedal rem saat situasi darurat / panic braking, misalkan pada saat panic
braking pengendara kurang kuat menekan pedal rem untuk itu BAS akan
diperintahkan melalui sensor untuk menambah tekanan peda rem secara
otomatis untuk memaksimalkan kerja dari ABS agar sempurna, sensor BAS
mendeteksi dari durasi pedal rem yang ditekan, misalkan dalam pengereman
normal menginjak rem untuk mengaktifkan ABS membutuhkan waktu kurang
lebih 5 detik, namun dalam keadaan darurat pengendara menekan pedal
dengan cepat dalam durasi 0,5 detik sensor BAS akan menganggap kondisi
pengendara dalam keadaan berbahaya dan membutuhkan tekanan pedal rem
lebih dalam,
AIRBAG
Sebagai komponen
untuk menahan benturan pada penumpang kendaraan yang dapat menimbukan
cedera berlebih, sensor Airbag akan mendeteksi dan aktif dalam durasi
0,1 detik saat terjadi benturan, pada jarak kecepatan kendaraan
200-300KM/Jam, komponen Airbag ini terpasang di kemudi dan dashboard
depan juga dibawah dashboard berfungsi melindungi lutut, kemudian ada
juga Side Airbag biasanya terpasang pada gorden kaca depan belakang
samping kiri dan kanan kemudian sisi jok dekat pundak penumpang, cara
kerjanya berada pada sensor yang terpasang di bagian depan front bumper ,
belkang dan samping mobil, sensor akan menerima getaran yang
diakibatkan benturan dan mengirim sinyal sesnsor ke ECU (Electronic
Control Unit) selanjutnya ECU akan mengaktifkan Airbag, besarnya
benturan tergantung kecepatan mobil biasanya jika menabarak mobil diam
pada kecepatan 30 Km/Jam Airbag akan aktif , namun tidak semua Airbag
dapat aktif, tetapi berdasarkan sensor bagian mana yang terkena
benturan, maksudnya jika terbentur bagian depan berarti yang mengembang
airbag depan saja, sedangkan Airbag samping tidak aktif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar